Sabtu, 10 Oktober 2020

Ku rindu

 Sesak rasa di hati kian menghimpit nadi

Riak-riak sunyi menyelip menari asik mengusik rindu sesekali menyerkap menghampiri..


Ku hamburi jalan landai penuh luluh lungai saat desir angin mengapai

Ku ingin teriak kan kidung kesyahduan sekencang badai

Terlepas melayang tinggi bagai menembus dinding-dinding tebalnya tirai..


Biar kau dengar jeritan ku dari sini

Biar kau rasakan siksaan rindu mencabik tiap hari..


Bintang..


Entah sudah berapa purnama berlalu menghilang

Indah wajah mu masih jua terbayang

Bahkan canda tawa mu masih ternaung jelas tak mau lepas..


Rasa yg masih terikat erat tak pernah rentan

Bahkan lelah melewati semak menembus jalan


Trus&trus merajah dada

Mega pun menyapa berkedut-kedut menyela jiwa

Ketika suapkan rasa pada neraca rindu tergilas roda-roda mengeliat kencang membunuh raga..


Bintang..


Haruskah cambuk geliat rindu ku simpan sendiri

Pada getar dawai hati bening kilau embun dan segaris nada berbunyi

Ataukan hanya tersembunyi dibalik teka-teki sbuah misteri..


Achhhh..Bintang..


Ku rindu..


Mungkinkah kau juga merasakan rindu yang sama

Seperti ngilu yang menggigit saat bayang mengoda..


Tiap deru nafas ini trus berdenyut menyebut nama mu

Menyerbu menyuak hingga tak memberi ku sedikit waktu..


Ada kamu di mana pun itu..

Namun..

Apalah daya ku..

0 komentar:

Posting Komentar