SEE YOU
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
SEE YOU
Untukmu...
Tentang kisah kita
Rasa dan rindu ini takkan bisa berhenti
Tetap melekat mengukir harap
Entahlah...
Mencintaimu bagiku sakit
Tapi melupakanmu pun sulit
Membuatku semakin merindumu.
Berfikir.....
Terus berfikir,
Entah akan berakhir seperti apa
Kisah ini...dan berakhir di mana?
Saat Seseorang di Bohongi,
Di sakiti dan dikecewakan oleh orang yang sangat di cintai
Mereka akan merasa trauma dengan semua hal,
bukan hanya sakit hati,
namun juga akan kehilangan kepercayaan
mereka akan membawa rasa sakit mereka diam-diam,
menjaga martabat mereka tetap utuh.
Mereka akan terus bersikap baik karena itulah mereka,
tetapi sesuatu akan berubah.
Perlahan-lahan, tanpa konfrontasi atau gembar-gembur,
mereka akan menciptakan jarak.
Kepercayaan itu rapuh, dan ketika rusak,
hampir tidak mungkin untuk dipulihkan.
Kamu mungkin tidak menyadari bahwa kamu telah kehilangan mereka sampai kehangatan mereka terasa seperti kenangan,
kehadiran mereka menjadi bayangan,
dan hati mereka tidak lagi terbuka untukmu.
Hargai mereka yang berhati baik.
Mereka sangat mencintai, sering memaafkan,
dan membawa cahaya ke dalam kehidupan orang lain.
Tetapi hati yang paling baik pun tahu kapan saatnya untuk pergi.
Jangan anggap remeh cinta dan kepercayaan mereka.
Sekali kehilangan,
itu adalah kehilangan yang tidak dapat diperbaiki oleh permintaan maaf.
Aku sadar bahwa memilih meninggalkanmu kemarin
Adalah keputusan yang sangat berat yang kuambil
Dengan banyak pertimbangan.
Bukan karena rasa cintaku telah habis,
Tapi karena aku juga ingin dicintai olehmu seperti aku mencintaimu.
Dengan berat hati,
Aku ingin menyampaikan bahwa
Apa yang telah aku berikan untukmu
Dengan segala macam bentuk effort dan perhatianku kepadamu,
Aku tidak mendapatkan itu semua dari kamu.
Bukan karena aku tidak ikhlas,
Aku sangat ikhlas memberikan apapun yang bisa kuberikan untukmu,
Sehingga kamu bisa merasa lebih baik,
Merasa lebih bahagia,
Apalagi ketika senyuman kebahagiaan itu terpancar jelas di hadapanku.
Aku benar-benar merasa jadi orang yang beruntung
yang menjadi sebab bahagianya kamu.
Tapi apa aku salah
Jika aku juga ingin diperlakukan sama seperti aku memperlakukanmu dalam mencintaimu?
Menemanimu sejauh kemarin bukanlah tanpa alasan.
Aku menaruh banyak harapan dan rasa percaya padamu
Itulah yang menjadi sebab dan alasanku
Memilih untuk tetap bertahan sejauh itu
Meskipun dihadapkan dengan berbagai macam drama pada cerita kita kemarin.
Aku selalu berusaha menjadi yang terbaik untukmu,
Menjadi orang yang bisa selalu sabar menghadapi sikapmu,
Meski terkadang aku juga suka mengeluh pada diriku sendiri
Karena kurang mampu mengontrol emosiku
Ketika aku merasa kamu mengabaikan segala yang kuberikan.
Aku sempat berpikir bahwa di balik ketulusan yang kuberikan untukmu kemarin,
Itu sudah cukup untuk menjadi orang yang bisa kamu lihat sebagaimana aku melihatmu.
Tapi ternyata
Itu semua belum cukup untuk bisa mendapatkan perlakuan yang sama darimu.
Maaf jika kata-kataku ini menyakiti hatimu.
Terkadang....
Aku merasa seperti menjadi orang yang tidak pernah dimiliki olehmu
Di saat kita masih bersama.
Aku menyediakan banyak ruang dan waktu untukmu,
Dengan harapan
kamu percaya bahwa aku adalah orang yang bisa kamu andalkan dalam segala hal di kehidupanmu.
Tapi ternyata..
Aku harus selalu berusaha mati-matian dulu
Untuk bisa diakui sebagai orang yang bisa kamu andalkan,
baik saat senangnya kamu maupun saat sedang hancurnya kamu.
Aku menunggu lama dan selalu ingin merasa dibutuhkan olehmu,
Namun kebanyakan momen yang aku dapatkan darimu kemarin
Adalah momen di mana kita harus bertengkar lebih dulu,
Dan di saat itu kamu baru menoleh ke arahku.
Tidak jarang bukan penjelasan yang aku dapatkan darimu untuk meyakinkanku,
Justru amarah yang aku terima darimu.
Jika kamu bertanya apakah aku lelah?
Tentu! aku Lelah
Tapi aku jauh lebih lelah ketika melihat kamu melakukan semua hal sendirian tanpa melibatkanku.
Saat bersamamu kemarin,
Hari-hariku selalu aku usahakan untuk bisa terus tersenyum di hadapanmu,
Meski banyak sakit dan kecewa yang kurasakan,
Karena aku tidak ingin sampai kamu bertanya;
Apakah senyumku untukmu ini terpaksa atau tidak?
Aku selalu menutupi segala kemungkinan yang membuatku sakit dan kecewa di hadapanmu,
Dengan tujuan agar hubungan kita tetap baik-baik saja.
Biarlah aku yang menelan semua pahitnya,
Asalkan kamu tetap bisa tersenyum lepas tanpa syarat kepadaku.
Aku tidak tahu apa yang akan terjadi esok,
Entah aku masih bisa terlihat baik-baik saja,
Atau justru akan kutumpahkan semua tangisanku yang begitu deras
Menghujani perjalanan hidupku ini.
Tapi yang kutahu,
Aku selalu berusaha kuat untuk tidak menyerah begitu saja.
Aku selalu belajar untuk memahami
bahwa persoalan kehilanganmu kemarin bukanlah akhir dari segalanya untuk kita tetap saling mengenal.
Aku tidak ingin ada permusuhan apalagi dendam yang mendalam di antara kita,
Karena kita pernah saling mengasihi dan mengusahakan.
Aku hanya ingin kita bisa sama-sama berdamai dengan keadaan,
dengan apa yang pernah kita berikan,
Yang kita tangisi bersama,
Dan semua hal tentang kita yang pada akhirnya lepas dari genggaman kita.
Jika suatu hari nanti waktu kembali mempertemukan kita,
Entah pertemuan itu membawa kita untuk kembali bersama
Ataupun hanya sekedar saling menyapa saat kita berjumpa,
aku akan sangat senang menyambutnya.
Semoga kita bisa bertemu dengan versi terbaik dari diri kita masing-masing, ya. :)
Jangan biarkan dirimu terjebak dalam pikiran
Bahwa seseorang akan selalu mengusahakanmu
Hanya karena kamu tahu dia sangat mencintaimu.
Jangan sepelekan hal-hal kecil yang mungkin tidak berarti bagi kamu,
Karena tanpa kamu sadari,
Hal-hal kecil itu mungkin sangat berarti dan penting bagi dia.
Sampai kapan kamu akan membiarkan dia memaklumi sikap acuhmu?
Dia melakukan semua itu agar semuanya baik-baik saja,
api jangan lupa bahwa dia juga manusia biasa yang memiliki harapan dan batas waktu.
Jika suatu hari nanti dia lelah dan berhenti menoleransi semuanya,
Lalu memilih untuk meninggalkanmu,
Apa kamu yakin akan menemukan seseorang yang begitu besar cintanya seperti dia?
Belum tentu!
Boleh jadi suatu hari nanti kamu akan merasakan di posisi dia,
Mengejar cinta yang terus berlari tiada henti,
Dan menyadari bahwa kamu telah kehilangan sesuatu yang sangat berharga.
Februari ini,
Aku menyerah.
Aku menyerah karena aku menyadari
Bahwa aku tidak bisa lagi mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi.
Aku akan berusaha untuk bisa melanjutkan hidupku tanpa kamu;
Aku tidak akan meminta waktu kamu,
Tidak akan mengganggu kamu,
Dan semuanya tentang kamu tidak akan menjadi urusanku lagi.
Berbahagialah dengan seseorang yang memang ingin kamu usahakan,
Semoga kamu menemukan kebahagiaan yang kamu cari.
Kamu mau menunggu apa lagi?
Bukannya kamu sudah sering memberikan dia kesempatan
Untuk memperbaiki kesalahan yang membuat kamu merasa kecewa,
Karena sikapnya yang tidak mendukung
Dan cara dia memperlakukanmu yang tidak adil?
Berapa kali lagi kamu harus mendengar kata maaf dari dia,
Berapa kali janji dan sumpah yang dia ucapkan
yang pada akhirnya dia terus mengulanginya?
Kalau orang itu nggak hadir di hubungan kita,
Dan kamu nggak terlalu berlebihan merespon kehadirannya,
Mungkin aku masih bisa percaya kamu seiring waktu,
Dan kita masih bisa bersama sampai saat ini.
Tapi...
Itu semua maumu
Itu inginmu
Dan aku harus terima semua ini
Bergelut dengan rasa yang tak pernah bersahabat
Menjalani hari yang sulit untuk di mengerti
Bila harap tak menjanjikan harapan
Jika masa lalu jadi bayangan yang tak henti menemani
Semua menjadi luka
Semua hanya menambah perih
Semua hanya membuat luka
Tak terima pikiran dihantui prasangka
Hati bergejolak oleh amarah
Lebih baik cinta itu pergi bersama angin
Yang tak meninggalkan jejak
Bersama mimpi yang tertutupi kebohongan
Akhir cerita tak harus indah
Namun cerita kan selalu memberi makna
Semua pasti “berakhir” sebab dimulai oleh “awal”
Akhir cerita hanya milik kita…
Mungkin ini lah yang terbaik untuk kita
Pergi dan tak saling mengenal lagi
berpisah dan tak kan bertemu lagi
Yah inilah akhirnya
Kalian berdua manusia biadab
Mungkin hanya itu yang bisa terucap
Diantara sakit hati dan kekecewaan
Atas semua yang terjadi
Hari ini
Terungkap semua kisah terkutuk yang selama ini di sembunyikan
dari dua orang manusia biadab
Yang tak punya hati nurani
Semua kobohongan, kebusukan selama ini
Tertutup rapat oleh oleh drama terskenario
Wanita munafik dengan Sahabat bajingan
Adalah pasangan yang sangat ideal
Bertahun2 drama ini tertutup
Puluhan janji dan Ratusan Sumpah
Kini jadu sumpah serapah
Yang terucap atas kebiadaban
Hari ini tak kan ku lupa seumur hidup ku
Yang akan selalu ku kenang atas kebodohan ku
Di bawah hamparan gelap luas yang bertabur bintang
Aku menatap satu bintang yang paling terang
Aku menatapnya dengan penuh harapan
Seolah itu kauYang kini jauh seakan hilang..
Selama iniAku mencoba tuk selalu mengerti hatiku
Namun ternyata semua masih semu ku rasakan
Nama yang terukir dalam karang hatiku
Kini seakan terkikisOleh ombak yang menghantam..
Aku dan jenuhku, bersama membisu
Terlalu jauh untuk meraih bintang yang sedang ku tatap
Aku dan senyumku
Mengikuti diam termenung
Namun tercipta sebuah mimpi
Yang hilang hanya dalam sekejap
Teriakan Hati
Disaat terpikir tentang dia
Yang entah ada di manaTerkadang hati teriak dengan kehampaannya
Mencari dan menunggu hati cintanya
Ku menangis tanpa air mataKu teriak tanpa suara
Hanya merasakan sakitnya hati
Begitu tersiksa menunggu yang di nanti
Begitu berat melepaskan rasa ini
Yang sudah merasuk dalam hati
Mungkin bila aku nanti mati
Sesalku akan abadi
Akankah penantian ini berujung bahagia
Ataukah hanya asa semata
Tapi hatiku kan selalu tegar menghadapinya
Walau akhirnya hanya membuat luka
Hangatnya perapian malam
Mengingatkanku akan hangatnya pelukanmu
Kesejukan sungai kebahagiaan
Bagai menatap senyummu
Damaikan jiwaku
Di mana belas kasih itu?
Bersamamu seperti mimpi semu
Hanya bisa merasakan abadinya duka
Dalam hati tersimpan banyak doa
Kau bilang kita pasti bisa
Bisa saling mencintai
Bersama sampai tua
Bersatu hingga mati
Kau bilang perbanyak doa dan harapan
Impian kita pasti kan terwujud
Namun apa yang terjadi kini?
Biarlah langit yang memutuskan
Satu keinginan
Cinta kita jangan sampai berubah
Hati kita tetap menyatu
Menciptakan bahagia bersama
Tak semudah yang kita duga
Bagaimana harus ku hentikan air mata?
Impian kita hanya sebatas dalam mimpi
Biarlah langit yang memutuskan
Tentang akhir cerita cinta kita
Kopiku kini menjadi dingin
Sama seperti sikapmu
Kopiku kini menjadi basi
Sama seperti ucap janjimu
Sapamu tak sehangat dulu
Kini terasa hambar ditelingaku
Tatapan itu kini bukan lagi milikku
Sebab telah ada yang merebutnya dariku
Genggaman itu juga bukan lagi milikku
Sebab ia berhasil merayumu
Pelukan itu bukan lagi untukku
Sebab sudah ada yang memberikan kenyamanan melebihiku
Kopi yang terseduh tetap akan meninggalkan ampas
Sama seperti kenangan saat bersamamu yang akan selalu membekas
Kita Hanya Sebatas Pernah
Pernah saling Menemukan
Pernah Saling Merasa Nyaman
Hingga Pernah Saling Takut Kehilangan
Pernah Juga Merasa Untuk dapat bersama selamanya
Namun Ternyata......
Kita Hanya dua orang yang sedang singgah Karena tersesat
Kita hanya dua orang yang sedang berlari dari kenyataan
Hingga Pada akhirnya ......
Kita menemukan jalan pulang yang berbeda
Dan kita kembali pulang ke rumah masing-masing
Wahai malam..
Izinkan aku tuk menumpahkan sedihku
Karena hanya kepadamu aku bisa bercerita
Aku tak punya teman yang bersedia mendengarkanku
Mohon biarkanlah aku menangis
Diantara gelap dan dinginnya anginmu
Agar terlepas semua beban didiriku
Yang semakin lama terlalu berat untukku
Aku ingin menangis, ingin berteriak
Aku lelah dengan semua keadaan ini
Ingin Diam tapi hati menjerit
Ingin kupendam tapi isi otak berantakan
Cape harus selalu pura-pura kuat
Aku juga butuh sandaran
Tapi aku tak tahu pada siapakah
Aku harus mengadu...
Karena nyatanya tidak ada yang peduli
Mereka hanya ingin dimengerti
Tapi tak mau mengerti
Hanya ingin di dengar
Tapi tak ingin mendengarkan
Malam.....
Hanya dirimulah
Yang mau mengerti
Dan mendengarkan
Kau tak pernah tau
Bagaimana ku yang bertaruh
Sendiri melewati sepi yang
Tiada bertepi
Kau tak pernah tau
Bagaimana aku yang selalu
Berjuang tuk diri sendiri tanpa
Adanya seorang yang menemani
Kau tak pernah tau
Bagaimana sulit nya aku tuk
Melawan getir nya takdirku
Sendiri
Dan kaupun tak akan pernah
Tau bagaimana ku menjalani
Kisah hidup ini saat semua
Yang terjadi harusku pendam
Sendiri
Kau tak pernah tau sakitnya
Menjalani kehampaan hari
Tanpa dirimu
Ataupun orang lain
kau tak akan pernah tau
Karna yang kau tau hanyalah
Sebaris kata yang
Berbalas tawa dialam
Fatamorgana
Yang seakan tiada beban
Dalam fikiran
dan andai kau
Tau pun kau tak akan mampu
Tuk bertahan dengan semua
Harus jadi apa aku agar bisa
memilikimu?
Jadi angin?
Percuma,
Tak bisa kamu lihat.
Jadi air?
Percuma,
Tak bisa kamu genggam.
Semuanya percuma.
Jadi apapun takkan mampu untuk
memiliki hatimu
Aku bukanlah arjuna bagimu.
Aku hanyalah orang yang mampu
mencintaimu dalam hati
Hanya bisa rindu namun dibatasi
oleh jarak dan waktu
Menjadi sosok nyata cukup
membatasiku untuk mencintaimu.
Dan kini aku hanya bisa diam
ditemani rindu yang murung di relung hati. Menumpahkannya lewat syair
untukmu."