Kau tau
Sosokmu selalu kupinjam dalam setiap sajak.
Namun kau tak perlu tau
bahwa aku harus melewati banyak luka dan patah hati untuk bisa menuliskanmu seagung itu
Kita tidak lagi bersama dalam satu waktu, namun kau masih saja berkeliaran di sekitarku.
Metamorfosa,kau menjelma nyata melalui kabarmu,
Senyuman bahagiamu bersama seorang yang lain, apa-apa yang kau lakukan sesaat setelah matamu dibangunkan matahari di waktu pagi hingga matamu tersapa malam dan mulai merebahkan lelah pada mimpi-mimpi. Lalu, kini siapa yang tak tahu diri?
Metamorfosa,kau menjelma nyata melalui kabarmu,
Senyuman bahagiamu bersama seorang yang lain, apa-apa yang kau lakukan sesaat setelah matamu dibangunkan matahari di waktu pagi hingga matamu tersapa malam dan mulai merebahkan lelah pada mimpi-mimpi. Lalu, kini siapa yang tak tahu diri?
Metamorfosamu atau rinduku yang tak pernah mau mengerti?
Lalu, harus berapa kali aku berjanji untuk menyerah?
membohongi hatiku sendiri bahwa aku berhenti mencintaimu
kenyataannya rindu itu selalu memberitahu
kemana arahku harus kembali menjatuhkan harapan, Kamu! ya Kamu
membohongi hatiku sendiri bahwa aku berhenti mencintaimu
kenyataannya rindu itu selalu memberitahu
kemana arahku harus kembali menjatuhkan harapan, Kamu! ya Kamu
Maka, bersamanyalah.
Jika memang yang terbaik sudah kau temukan.
Maka, bersamanyalah. Jika duniamu juga kau temukan padanya.
Ada atau tidaknya kamu bersamaku, percayalah aku masih tetap hidup bersama namamu pada satu waktu.
Jika memang yang terbaik sudah kau temukan.
Maka, bersamanyalah. Jika duniamu juga kau temukan padanya.
Ada atau tidaknya kamu bersamaku, percayalah aku masih tetap hidup bersama namamu pada satu waktu.
0 komentar:
Posting Komentar