Sesak rasa di hati kian menghimpit nadi
Riak-riak sunyi menyelip menari asik mengusik rindu sesekali menyerkap menghampiri..
Ku hamburi jalan landai penuh luluh lungai saat desir angin mengapai
Ku ingin teriak kan kidung kesyahduan sekencang badai
Terlepas melayang tinggi bagai menembus dinding-dinding tebalnya tirai..
Biar kau dengar jeritan ku dari sini
Biar kau rasakan siksaan rindu mencabik tiap hari..
Bintang..
Entah sudah berapa purnama berlalu menghilang
Indah wajah mu masih jua terbayang
Bahkan canda tawa mu masih ternaung jelas tak mau lepas..
Rasa yg masih terikat erat tak pernah rentan
Bahkan lelah melewati semak menembus jalan
Trus&trus merajah dada
Mega pun menyapa berkedut-kedut menyela jiwa
Ketika suapkan rasa pada neraca rindu tergilas roda-roda mengeliat kencang membunuh raga..
Bintang..
Haruskah cambuk geliat rindu ku simpan sendiri
Pada getar dawai hati bening kilau embun dan segaris nada berbunyi
Ataukan hanya tersembunyi dibalik teka-teki sbuah misteri..
Achhhh..Bintang..
Ku rindu..
Mungkinkah kau juga merasakan rindu yang sama
Seperti ngilu yang menggigit saat bayang mengoda..
Tiap deru nafas ini trus berdenyut menyebut nama mu
Menyerbu menyuak hingga tak memberi ku sedikit waktu..
Ada kamu di mana pun itu..
Namun..
Apalah daya ku..
0 komentar:
Posting Komentar